Jakarta, Inspira Talk – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana gempa bumi di Myanmar.
“Sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada,” kata Suharyanto saat di temui saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.
Informasi itu di dapat BNPB dari beberapa pihak sesaat setelah gempa tersebut terjadi pada 28 Maret 2025 lalu.Walau demikian, Suharyanto belum bisa memastikan kondisi terkini WNI yang masih berada di Myanmar setelah terjadi gempa.
Baca Juga: Puasa Syawal Kapan? Berikut Jadwal, Niat Lengkap dengan Arti dan Tata Caranya!
Dia juga enggan menjelaskan jumlah WNI yang bertahan di Myanmar usai gempa.
“Nanti untuk lebih jelasnya dari Kemlu ya, nanti dari ada yang bisa menjawab,” kata Suharyanto.
Saat ini dia hanya fokus untuk mengirimkan personel BNPB, Basarnas dan Baznas ke Myanmar untuk membantu proses evakuasi korban gempa.
Tim ini bertugas membantu proses evakuasi serta memberikan dukungan kemanusiaan kepada para korban.
Baca Juga: Mengunjungi Wisata Sejarah Kejayaan Kesultanan Cirebon di Keraton Kasepuhan
Upaya penyelamatan di Myanmar menghadapi berbagai kendala. Pemadaman listrik, kelangkaan bahan bakar, serta terbatasnya alat berat menghambat proses pencarian korban di bawah reruntuhan.
Suhu tinggi yang mencapai lebih dari 40 derajat Celsius juga menjadi tantangan bagi tim penyelamat.
Gempa bumi bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar bagian tengah pada Jumat (28/3). Getaran gempa juga terasa hingga India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China.
Baca Juga: Prabowo Undang Presiden-Wapres Terdahulu Open House di Istana
Jumlah Korban Gempa
Sedikitnya 1.000 lebih korban tewas dan 2.300 orang lainnya terluka di Myanmar akibat gempa bumi.
Sementara itu di Thailand, delapan korban di laporkan tewas dan 80 orang lainnya masih hilang setelah gempa ikut mengguncang Bangkok atau sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.
Jumlah korban jiwa akibat gempa ini terus bertambah. Laporan terbaru dari media pemerintah Myanmar yang di kutip dari Associated Press menyebutkan bahwa lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.
Sementara itu, lebih dari 3.900 orang mengalami luka-luka dan sekitar 270 lainnya di laporkan masih hilang.***
(CY)